Persiapan umum yang
harus dimiliki seorang pendaki sebelum mulai naik gunung antara lain:
Membawa alat navigasi
berupa peta lokasi pendakian, peta, altimeter [Alat pengukur ketinggian suatu
tempat dari permukaan laut], atau kompas. Untuk itu, seorang pendaki harus
paham bagaimana membaca peta dan melakukan orientasi. Jangan sekali-sekali
mendaki bila dalam rombongan tidak ada yang berpengalaman mendaki dan
berpengetahuan mendalam tentang navigasi.
Pastikan kondisi tubuh
sehat dan kuat. Berolahragalah seperti lari atau berenang secara rutin sebelum
mendaki.
Bawalah peralatan
pendakian yang sesuai. Misalnya jaket anti air atau ponco, pisahkan pakaian
untuk berkemah yang selalu harus kering dengan baju perjalanan, sepatu karet
atau boot (jangan bersendal), senter dan baterai secukupnya, tenda, kantung
tidur, matras.
Hitunglah lama
perjalanan untuk menyesuaikan kebutuhan logistik. Berapa banyak harus membawa
beras, bahan bakar, lauk pauk, dan piring serta gelas. Bawalah wadah air yang
harus selalu terisi sepanjang perjalanan.
Bawalah peralatan
medis, seperti obat merah, perban, dan obat-obat khusus bagi penderita penyakit
tertentu.
Jangan malu untuk
belajar dan berdiskusi dengan kelompok pencinta alam yang kini telah tersebar
di sekolah menengah atau universitas-universitas.
Ukurlah kemampuan diri.
Bila tidak sanggup meneruskan perjalanan, jangan ragu untuk kembali pulang.
Kesiapan Mental
Mental amat
berpengaruh, karena jika mentalnya sedang fit, maka fisik pun akan fit, tetapi
bisa saja terjadi sebaliknya. Untuk mengetahui keadaan mental seseorang dalam
kondisi fit atau tidak memang tidak mudah. Tentunya yang lebih memahami keadaan
mental ini adalah diri kita sendiri. Kesiapan mental secara pribadi akan sangat
berpengaruh pada kondisi tim. Jika kesiapan mental tidak dalam kondisi fit
alangkah baiknya jika tidak memaksakan diri.
Kesiapan Fisik
Beberapa latihan fisik
yang perlu kita lakukan, misalnya : Stretching /perenggangan [sebelum dan
sesudah melakukan aktifitas olahraga, lakukanlah perenggangan, agar tubuh kita
dapat terlatih kelenturannya]. Jogging (lari pelan-pelan) Lama waktu dan jarak
sesuai dengan kemampuan kita, tetapi waktu, jarak dan kecepatan selalu kita
tambah dari waktu sebelumnya. Latihan lainnya bisa saja sit-up, push-up dan
pull-up Lakukan sesuai kemampuan kita dan tambahlah porsinya melebihi porsi
sebelumnya.
Kesiapan Administrasi
Mempersiapkan seluruh
prosedur yang dibutuhkan untuk perijinan memasuki kawasan yang akan dituju.
Kesiapan Ketrampilan dan Pengetahuan
Pengetahuan untuk dapat
hidup di alam bebas. Kemampuan minimal yang perlu bagi pendaki adalah
pengetahuan tentang navigasi darat, survival serta EMC [emergency medical care]
praktis.
Persiapan umum yang harus dimiliki seorang pendaki sebelum mulai naik
gunung antara lain:
Membawa alat navigasi berupa peta lokasi pendakian, peta, altimeter [Alat
pengukur ketinggian suatu tempat dari permukaan laut], atau kompas. Untuk itu,
seorang pendaki harus paham bagaimana membaca peta dan melakukan orientasi.
Jangan sekali-sekali mendaki bila dalam rombongan tidak ada yang berpengalaman
mendaki dan berpengetahuan mendalam tentang navigasi.
Pastikan kondisi tubuh sehat dan kuat. Berolahragalah seperti lari atau
berenang secara rutin sebelum mendaki.
Bawalah peralatan pendakian yang sesuai. Misalnya jaket anti air atau
ponco, pisahkan pakaian untuk berkemah yang selalu harus kering dengan baju
perjalanan, sepatu karet atau boot (jangan bersendal), senter dan baterai
secukupnya, tenda, kantung tidur, matras.
Hitunglah lama perjalanan untuk menyesuaikan kebutuhan logistik. Berapa
banyak harus membawa beras, bahan bakar, lauk pauk, dan piring serta gelas.
Bawalah wadah air yang harus selalu terisi sepanjang perjalanan.
Bawalah peralatan medis, seperti obat merah, perban, dan obat-obat khusus
bagi penderita penyakit tertentu.
Jangan malu untuk belajar dan berdiskusi dengan kelompok pencinta alam yang
kini telah tersebar di sekolah menengah atau universitas-universitas.
Ukurlah kemampuan diri. Bila tidak sanggup meneruskan perjalanan, jangan
ragu untuk kembali pulang.
Kesiapan Mental
Mental amat berpengaruh, karena jika mentalnya sedang fit, maka fisik pun
akan fit, tetapi bisa saja terjadi sebaliknya. Untuk mengetahui keadaan mental
seseorang dalam kondisi fit atau tidak memang tidak mudah. Tentunya yang lebih
memahami keadaan mental ini adalah diri kita sendiri. Kesiapan mental secara
pribadi akan sangat berpengaruh pada kondisi tim. Jika kesiapan mental tidak
dalam kondisi fit alangkah baiknya jika tidak memaksakan diri.
Kesiapan Fisik
Beberapa latihan fisik yang perlu kita lakukan, misalnya : Stretching
/perenggangan [sebelum dan sesudah melakukan aktifitas olahraga, lakukanlah
perenggangan, agar tubuh kita dapat terlatih kelenturannya]. Jogging (lari
pelan-pelan) Lama waktu dan jarak sesuai dengan kemampuan kita, tetapi waktu,
jarak dan kecepatan selalu kita tambah dari waktu sebelumnya. Latihan lainnya
bisa saja sit-up, push-up dan pull-up Lakukan sesuai kemampuan kita dan
tambahlah porsinya melebihi porsi sebelumnya.
Kesiapan Administrasi
Mempersiapkan seluruh prosedur yang dibutuhkan untuk perijinan memasuki
kawasan yang akan dituju.
Kesiapan Ketrampilan dan Pengetahuan
Pengetahuan untuk dapat hidup di alam bebas. Kemampuan minimal yang perlu
bagi pendaki adalah pengetahuan tentang navigasi darat, survival serta EMC
[emergency medical care] praktis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar