PENGANTAR
Salah satu wabah penyakit yang serius yang melanda Negara-negara sedang
berkembang dewasa ini ialah kemisikinan beserta saudara kembarnya ialah
keterbelakangan. Kemiskinan dan keterbelakangnya adalah suatu penyakit, Karena
dalam kenyataan kedua hal itu melemahkan fisik dan mental manusia yang tentunya
juga berdampak negative terhadap lingkungan.
Karena kemiskinan dan keterbelakangan demikian erat
kaitannya satu sama lain sehingga dapat dianggap sebagai suatu pengertian, maka
untuk selanjutnya dalam tulisan ini demi praktisnya kita akan menggunakan suatu
istilah saja, yaitu kemiskinan di mana sudah terkait pengertian belakangan.
Kemiskinan dan dampaknya.
Secara konseptual dapat dipandang dari berbagai segi. Pertama-tama dari
segi subsistem, dimana penghasilan dan jerih payah seseorang hanya pas-pasan
untuk dimakan saja, atau bahkan tidak pula untuk itu. Sedangkan dari segi
eksternal mencerminkan konsekuensi sosial dari kemiskinan terhadap masyarakat
di sekkelilingnya, yaitu bagai mana kemiskinan yang berlarut-larut
mengakibatkan dampak sosial yang tidak ada habis-habisnya. Sedangkan kemiskinan
ada tiga macam, yaitu :
1. Kemiskinan relative
Kemiskinan relatif, yaitu menurut perbandingan kelas-kelas pendapatan
2. Kemiskinan subjektif
Kemiskinan subjektif yaitu, menurut perasaan per orang
3. Kemiskinan absolut
Bagi kita yang relevan adalah yang terakhir ini, Karena di Negara Indonesia
kemiskinan absolute masalah yang aktual, paling rawan, dan Karenanya paling
mendesak.
Kemiskinan absolut ialah apabila tingkat hidup
seseorang tidak memungkinkannya untuk bisa memenuhi keperluan-keperluannya yang
mendesak, sehingga kesehatannya baik fisik maupun mental tergangg karenanya.
Dampak kemiskinan terhadap orang-orang miskin
sendiri dan terhadap lingkungan sosial maupun lingkungan alam, dengan
sendirinya sudah jelas negatif. Orang miskin tidak memenuhi keperluan gizi
minimal bagi dirinya sendiri maupun bagi keluarganya. Dampak kemiskinan
terhadap lingkungan social tampak mengalirnya penduduk ke kota-kota tanpa bekal
pengetahuan apalagi bekal materi. Akibatnya antara lain ialah banyak tukang
becak, pemungut punting, gelandangan, pengemis dan sebagainya yang menghuni
kampong-kampung liar dan jorok digubuk-gubuk reot yang tidak pantas didiami
manusia.
Sebab-sebab kemiskinan.
Sebab-sebab kemisikinan yang pokok bersumber dari empat hal, yaitu
mentalitas si miskin itu sendiri, minimnya keterampilan yang demikiannya,
ketidak mampuan untuk memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang disediakan, dan peningkatan
jumlah penduduk yang relatif berlebihan.
Apabila orang sudah terperangkap dalam jurang kemiskinan, dan tidak lagi
melihat kemungkinan untuk keluar dari jurang itu, maka ia cenderung mengambil
sikap “nerimo” dalam bahasa jawanya. Sumberdaya alam lama-kelamaan akan
terkuras habis, dan bahkan jika tidak habis, makin banyak orang memerlukan
makanan sedangkan sumberdaya alam bukannya makin meningkat kemampuannya. Hal
ini berkaitan dengan meningkatnya kepadatan penduduk yang memang sukar dicegah
walaupun program KB terus menerus digalakan.
Pokok-pokok penanggulangan kemiskinan
Di atas telah diuraikan mengenai sebab-sebab kemiskinan yang utama.
Cara-cara penanggulangan penyakit ini pada hakikatnya haruslah sedemikian rupa
sehingga sebab-sebab itu bisa dimusnakan, setidak-tidaknya dikurangi.
Operasi-operasi penanggulangan itu karenanya harus mencakup membangkitkan
motivasi untuk melepaskan diri dari kemiskinan, secara lebih mengektifkan
program-program yang telah ada dengan lebih mengingat pula kemampuan si miskin
untuk memanfaatkannya, meningkatkan prasarana di pedesaan termasuk pemukiman-pemukiman
transmigrasi yang baru, dan menyempurnakan aparat pemerintahan yang langsung
menghadapi dan menangani kaum miskin.
Silahkan klik read more untuk bentuk ppt.
Contoh video terkait kemiskinan dan keterbelakangan
sumber : http://www.youtube.com , kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar