Jumat, 14 Oktober 2011

KELANGKAAN BARANG ELEKTONIK


Dalam tata hubungan internasional yang mengarah pada globalisasi saat ini, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang dapat memenuhi seluruh kebutuhannya tanpa melakukan kerjasama dengan pihak-pihak lain di luar negeri, baik negara, organisasi internasional, organisasi non-pemerintah (NGO) serta yayasan asing. Kerjasama ini mencakup banyak bidang yang umumnya dituangkan dalam bentuk perjanjian.
Masalah  berkaitan dengan dunia perdagangan internasional. Keberadaan  memang tidak lepas dari kegiatan ekonomi, industri dan perdagangan. Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan teknologi informasi, transparansi dan telekomunikasi telah mengantarkan para produsen untuk memasarkan produk-produknya ke luar negeri melalui pasar bebas. Pasar dunia merupakan tempat yang diharapkan mampu menyerap produk berteknologi tinggi dan padat modal.
Memasuki abad ke 21 ini, nilai perdagangan dunia yang meliputi barang dan jasa akan mencapai sekitar 21 trilyun Dolar AS (USD), meningkat drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada periode tahun 1995 misalnya, nilai perdagangan itu baru mencapai 5 trilyun USD, sedang pada kurun waktu tahun 1990-an baru sekitar 3,5 triyun USD. Lonjakan nilai perdagangan dunia tadi dipicu oleh proses globalisasi pasar modal, peningkatan liberisasi perdagangan, dan adanya perubahan serta perkembangan teknologi yang kian cepat.
Kondisi perdagangan global yang sarat teknologi tinggi ini diistilahkan dengan technology based economy. Sebagian besar barang dan jasa yang diperdagangkan merupakan produk-produk teknologi mutakhir. Oleh sebab itu, kunci agar dapat bertahan dalam era perdagangan bebas itu terletak pada kemampuan inovasi teknologi. Untuk mencapai kondisi itu, personil yang terlibat dalam penelitian iptek harus memiliki daya cipta yang tinggi.
Dalam dunia usaha dengan tingkat persaingan yang semakin ketat, bangsa yang tidak unggul dalam penguasaan teknologi akan semakin tidak mampu bersaing. Dalam persaingan bebas, faktor yang paling menonjol adalah keunggulan produk. Sedang untuk dapat bertahan dalam persaingan, penguasaan teknologi merupakan suatu keharusan. Berbicara mengenai penguasaan teknologi, kuncinya adalah litbang yang handal dan berkesinambungan. Negara-negara maju yang saat ini menguasai perekonomian dunia telah membuktikan sinyalemen tersebut.





Kelangkaan barang elektronik sendiri disebabkan oleh permintaan konsumen yang lebih tinggi dibandingkan dengan persediaan barangnya. Apalagi di zaman globalisai seperti ini , barang-barang elektronik  seperti : komputer , laptop , hp dan barang-barang lainnya semakin berkembang pesat. Dipasar penjualan , harga barang elektronik semakin tinggi di sebabkan oleh kelangkaan barang elektronik.
Sumber daya manusia yang memproduksi barang-barang elektronik lebih kecil dibanding permintaan. Di indonesia , kebutuhan barang elektronik sangat berharap kepada negara produsen elektronik seperti : japan , china dan negara-negara di eropa.
Minimnya sumber daya manusia yang berkualitas dan bermutu menyebabkan berkurangnya produksi barang elektronik. Kelangkaan barang elektronik disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
  • ·         Kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas
  • ·         Terbatasnya bahan-bahan materialnya
  • ·         Harga produksi yang sangat tinggi
  • ·         Pajak yang besar
  • ·         Kurangnya bantuan dana dari pemerintah
Adanya transaksi ilegal yang merugikan berbagai pihak terkait perdagangan tersebut. Fakta membuktikan bahwa kelangkaan barang elektronik dikarenakan oleh pasokan barang yang ditahan oleh tengkulak atau penimbun. Terjadinya penimbunan karena menahannya barang dari produsen selama kurun waktu tertentu untuk menaikan harga suatu barang.
Pihak tersebut dapat merugikan pemerintah dan pihak-pihak lain. Kelangkaan barang elektronik sudah semakin tinggi , pasar penjualan pun tidak dapat memasok barang elektronik ke setiap penjual. Dengan demikian, pemerintah dan pihak-pihak terkait harus segera mengambil keputusan untuk memecahkan masalah kelangkaan barang elektronik.