Sabtu, 19 Oktober 2013

Cash Flow

Cash Flow: tata aliran uang masuk dan keluar per periode waktu tertentu.


      Cash-in, umumnya berasal dari penjualan produk atau manfaat terukur (benefit)
      Cash-out, merupakan kumulatif dari biaya-biaya (cost) yang  dikeluarkan.



Cash flow yang dibicarakan dlm ekonomi teknik --> cash flow
investasi yang bersifat estimasi / prediktif



komponen utama cash flow: 
  • Initial cost (investasi); 
  • Operational cost; 
  • Maintenance cost; 
  • Benefit / manfaat.









Contoh 1 :

Buktikan bahwa nilai NPV pada tabel dibawah ini sama dengan jika dihitung dengan cash flow diagram.

Jawab :


P = -20000 + (-15000) (P/F, i, 1) + (-5000) (P/F, i, 2) + (-6000) (P/A, i, 2) (P/F, i, 2) + (-7000) (P/A, i, 2) (P/F, i, 4) + (-8000) (P/F, i, 7) + (-9000) (P/F, i, 8) + (-10000) (P/F, i, 9) + (-11000) (P/F, i, 10)

P = -20000 + (-15000) (0,8475) + (-5000) (0,7182) + (-6000) (1,5656) (0,7182) + (-7000) (1,5656) (0,5158) + (-8000) (0,3139) + (-9000) (0,2660) + (-10000) (0,2255) + (-11000) (0,1911)

P = - Rp. 57.965,03888-





P = 10000 (P/F, i, 2) + 12000 (P/F, i, 3)  + 14000 (P/F, i, 4) + 17000 (P/F, i, 5) + 21000 (P/F, i, 6) + 25000 (P/F, i, 7) + 30000 (P/F, i, 8) + 36000 (P/F, i, 9) + 43000 (P/F, i, 10)

P = 10000 (0,7182) + 12000 (0,6086) + 14000 (0,5158) + 17000 (0,4371) + 21000 (0,3704) + 25000 (0,3139) + 30000 (0,2660) + 36000 (0,2255) + 43000 (0,1911)

P=  Rp. 69.078,3


Nilai P keseluruhan = Benefit – Total Cost
                                = 69.078,3 – 57.965,03888
                                =  11.113,26112
Jadi, nilai P keseleruhan adalah Rp. 11.113.261,12,-
Sehingga terbukti perhitungan pada cash flow diagram ± sama dengan NPV pada tabel.



Contoh 2 :


Saya mendepositokan sebesar $3500 dengan bunga 9%. Berapa jumlah uang saya pada akhir tahun ke -7 serta buat diagram cash flownya ?


Solusi:


Diketahui : P = $3500
i% =9%
n = 5 tahun
ditanya : F…?
Cash flow diagram?



Jawab:



Cash flow diagram:



Cara pertama dengan menggunakan notasi perhitungan standar:

F = P (F/P ; i% ; n)
F = $3500 (F/P ; 9% ; 7)

F = P (1+i%)^n
F = $3500 (1+9%)^7
F = $3500 (1+0,09)^7
F = $3500 (1,09)^7
F = $3500 (1,828)
F = $6398

Cara kedua dengan menggunakan tabel suku bunga**:

F = P (F/P ; i% ; n)
F = $3500 (F/P ; 9% ; 7)
F = $3500 (1,828**)
F = $6398


Contoh 3 :

Putri adalah pemegang polis asuransi beasiswa. Tiap bulan biayanya sebesar $100 selama 13 tahun. Berapa seharusnya uang yang putri terima jika bunganya sebesar 20% per tahun?

Solusi :

Diketahui : A = $100 x 12 bulan = $1200
i% =20%
n = 13 tahun
ditanya : F…?
Cash flow diagram?

Jawab:

Cash flow diagram:





Cara pertama dengan menggunakan notasi perhitungan standar:


F = A (F/A ; i% ; n)
F = $1200 (F/A ; 20% ; 13)



F = A [(1+i%)^n -1] / i% 
F = $1200 [(1+20%)^13 -1] / 20% 
F = $1200 [(1+0,20)^13 -1] / 0,20
F = $1200 [(1,20)^13 -1] / 0,20
F = $1200 [10,699 -1] / 0,20
F = $1200 [9,699] / 0,20
F = $11639,185 / 0,20
F = $58196



Cara kedua dengan menggunakan tabel suku bunga**:


F = A (F/A ; i% ; n)
F = $1200 (F/A ; 20% ; 13)
F = $1200 (48,497**)
F = $58196



Contoh 4 :



Jawab :




Contoh 5 :



Jawab :


Contoh Kegunaan Ekotek

Flowchart Vending Mesin

                                                                                       
Keterangan :
stat A
-masukan koin 500
-tidak ada kegiatan akan kembali ke stat A
-menekan uang kembali,makan uang akan keluar dan kembali ke mulai
-masukan koin 500 menuju stat B

stat B 
-tidak ada kegiatan akan kembali ke stat B
-menekan uang kembali,makan uang akan keluar dan kembali ke mulai
-masukan koin 500 menuju stat C
-masukan koin 1000 menuju stad D

stat C 
-tidak ada kegiatan akan kembali ke stat C
-menekan uang kembali,makan uang akan keluar dan kembali ke mulai
-masukan koin 500 menuju stat D
-masukan koin
1000 menuju stad E

stat D
-tidak ada kegiatan akan kembali ke stat D
-menekan uang kembali,makan uang akan keluar dan kembali ke mulai
-masukan koin 500 menuju stat D
-masukan koin 1000 menuju stad F

Stat E
-tidak ada kegiatan akan kembali ke stat E
-menekan uang kembali,makan uang akan keluar dan kembali ke mulai
-masukan koin 500 menuju stat F

Stat F
-tidak ada kegiatan akan kembali ke stat F
-ketika seudah memilih barang maka barang akan keluar dan kembali vending mesin kembali ke awal.

Hubungan Ekotek Dalam Bidang Elektro


Hubungan dan Kegunaan Ekonomi Teknik di bidang Elektro (Teknik)

Bagi saya, Ekonomi Teknik adalah ilmu yang bisa dibilang juga sebagai bekal untuk berkreatifitas dibidang usaha khususnya bagi para calon teknisi. Di era modern seperti sekarang, pekerjaan kadang sulit di dapat walaupun menyandang gelar S1, jadi kita harus berfikir, haruskah kita mencari kerja ??? atau membuat lapangan pekerjaan ??? ataupun ketika kita telah memperoleh suatu jabatan di suatu bidang pekerjaan, karena saya calon teknisi elektro,  misal seperti ini, saya harus bertanggung jawab pada suatu divisi, dan harus mengatur atau memegang kendali semuanya, mulai dari, bahan baku, mesin, dll, ekonomi teknik amat sangat berperan penting dalam hal ini. Dalam ekonomi teknik, kita diajarkan bagaimana cara megatur kendali terhadap masalah-masalah seperti ini .

Contoh Masalah

Sebuah perusahaan membutuhkan mesin seharga Rp 200jt. 
Pimpinan memutuskan utk membeli mesin dg angsuran 5 th & 
dibayar tiap bulan dg jumlah angsuran yg sama. Jumlah maks
75% dari harganya. Bila bunga yg berlaku 
1% perbln, berapa besar angsuran yg harus dibayar tiap 
bulan ?

Jawab : 
Jumlah yg diangsur maks 75% x Rp 200jt = Rp 150jt.
Besarnya angsuran slm 5 th = 60 bln
A = Rp 150 jt (A/P,1%,60)
    = Rp 150 jt (0,2224) = Rp 3,336 jt

Analisa Pengambilan Keputusan dan Prosesnya

 Ekonomi Teknik

Untuk mempelajari suatu konsep ekonomi teknik maka diperlukan terlebih dulu pembentukan suatu konsep pemahaman yang akan disampaikan dibawah ini:

segala hal yang ada disekitar kita adalah gratis. semuanya telah disediakan oleh alam, manusia hanya mengolahnya hingga menjadi barang yang memiliki nilai. manusia melakukan kerja pada alam maka alam akan memberikan gratis pada manusia untuk dieksplore. sehingga dapat kita simpulkan bahwa semua barang 
yang kita kenakan sekarang ialah gratis. namun pada kenyataannya kita memerlukan uang untuk mendapatkannya. hal ini yang sebenarnya kita beli bukan barang dari alam tersebut. namun barang yang telah diberikan kerja oleh manusia. contoh yang bisa diberikan seperti halnya baju yang kita kenakan. baju berasal dari kapas yang ada di alam. pembuatan baju ini melibatkan puluhan bahkan ratusan orang. mulai dari penanam kapas, pengambil kapas, orang yang mengolahnya menjadi benang, benang yang dijadikan kain, kain yang dibentuk oleh penjahit hingga baju yang kita beli. bayangkan berapa banyak orang yang terlibat didalamnya. inilah yang menjadi nilai tambah kapas hingga terolah menjadi baju dimana memiliki nilai jual lebih tinggi daripada kapas. sehingga yang kita beli itu bukan hasil alam. alam memberikannya gratis. tapi kerja atau jasa manusialah yang kita beli selama ini.

Present Value
Present Value adalah jumlah hari yang setara dengan pembayaran masa depan, atau serangkaian pembayaran, yang telah diabaikan oleh tingkat bunga yang sesuai.
Dengan rumus :
PVo = FVn [1 + (r/k)]n . k
Keterangan :
Pvo      = Nilai sekarang
FVn     = Nilai masa mendatang
r           = tingkat diskonto
k          = tingkat penggandaan
n          = periode waktu

Fulture Value
Future Value adalah jumlah uang yang investasi dengan tetap, ditambah bunga akan tumbuh oleh beberapa tanggal masa depan.
Dengan rumus :
FV       = PO + PO ( r )
= PO + ( 1 + r )
Keterangan :
FV = Nilai Masa Mendatang
PO = Nilai Saat Ini
r = Tingkat Bunga

Anuitas
Anuitas adalah suatu rangkaianpembayaran/penerimaan sejumlah uang,umumnya sama besar, dengan periode waktuyang sama untuk setiap pembayaran.

Jenis-jenis anuitas
Anuitas biasa (ordinary annuity) : pembayarandilakukan setiap akhir periode atau satu periodelagi
Anuitas di muka (annuity due) : pembayarandilakukan setiap awal periodeatau mulai hari ini
Anuitas ditunda (deferred annuity) : pembayarandimulai setelah beberapa periode


PV = present value atau nilai di awal periode atau nilai sekarang.
i = tingkat bunga per periode
n = jumlah periode
A = anuitas atau penyebaran perperiode

Di sebut faktor anuitas nilai sekarang dan dinotasikan dengan a , n dan i.

Gradient
Berbeda dengan Annuity, dalam arithmatic gradien, rangkaian penerimaan atau pembayaran semakin naik/ turun secara proporsional dengan gradien/ perbedaan tertentu.





JENIS BUNGA DALAM PEMAJEMUKAN :
Bunga Sederhana
Adalah bunga yang dibayarkan hanya pada pinjaman atau investasi pokok saja.
Jumlah uang dari bunga sederhana merupakan fungsi dari variabel-variabel :
- Pinjaman pokok
- Tingkat bunga per tahun
- Lamanya waktu pinjaman

Untuk menghitung bunga sederhana :
Si = Po (i)(n)
Dimana :
Si = jumlah bunga sederhana
Po =pinjaman atau tabungan pokok
i = tingkat bunga
n = jangka waktu

Bunga Majemuk
Merupakan bunga yang dibayarkan dari hasil pinjaman (investasi) ditambahkan terhadap pinjaman pokok secara berkala, sehingga bunga yang dihasilkan dari pokok pinjaman dibungakan lagi bersama-sama.

Untuk menghitung bunga Majemuk
FVn = P(1+i) atau FVn = Po (FVIFi,n)
Dimana :
FVn = Future Value tahun ke-n
FVIFi,n = Future Value Interest Factor (Nilai majemuk dengan tingkat bunga i% untuk n periode)

MACAM-MACAM BUNGA
1. Sistem Bunga Flat
Bunga flat merupakan satu sistem perhitungan bunga untuk debitur KPR. Dalam hal ini, sedari awal sampai akhir masa angsuran, bunga dipatok tetap di angka tertentu. Misalnya di angka 9%.

Kemudian, nilai bunga dihitung berdasarkan nilai awal utang pokok. Semisal, debitur A mendapatkan pinjaman (utang pokok) senilai Rp150 juta. Sistem bunga flat 9% dikenakan ke A.

Maka, sedari awal sampai akhir masa angsuran, nilai bunga yang mesti dibayar mengacu ke Rp150 juta sebagai nilai awal utang pokok tersebut. Sekalipun masa angsuran tinggal enam bulan dan nilai utang pokok tinggal Rp30 juta, bunga tetap dihitung dengan Rp150 juta tadi sebagai acuan.

Biasanya, dalam sistem bunga flat, bank mematok tingkat bunga lebih rendah ketimbang bunga pasar.

Kini, untuk KPR, boleh dikatakan bahwa sistem bunga flat sudah jarang digunakan. Sistem ini lebih banyak digunakan bank untuk kredit yang masa angsurannya lebih singkat ketimbang KPR. Misalnya kredit pembelian kendaraan bermotor.
Buat debitur KPR, sistem bunga flat sebenarnya membuahkan keuntungan tersendiri. Yakni, nilai angsuran per bulan bisa sama sedari awal sampai akhir.
Hanya, kerugiannya sebagai berikut: bila dihitung secara menyeluruh, total harga yang mesti dibayar debitur kepada bank bisa lebih mahal!

2. Sistem Bunga Efektif
Sistem bunga efektif juga merupakan satu sistem perhitungan bunga untuk debitur KPR. Dan bisa dikatakan berlainan dengan sistem bunga flat.

Dalam sistem bunga efektif,  nilai bunga dihitung berdasarkan utang pokok yang tersisa—bukan berdasarkan utang pokok awal seperti di sistem bunga flat.

Seperti kita ketahui bersama, dalam angsuran yang mesti dibayarkan debitur KPR tiap bulan, ada dua komponen. Pertama, angsuran utang pokok. Adapun yang kedua adalah pembayaran bunga kepada pihak bank.

Dalam sistem bunga efektif, bunga dihitung berdasarkan utang pokok yang tersisa.
Semisal, debitur B awalnya mendapat KPR dengan plafon Rp150 juta. Di bulan pertama, bunga dihitung mengacu ke angka Rp150 juta sebagai utang pokok tersebut. Setelah lima tahun, utang pokok itu tentu menurun, andaikanlah menjadi Rp100 juta. Maka, besar bunga dihitung dengan pengalian bunga ke Rp100 juta sebagai utang pokok yang tersisa itu—bukan ke Rp150 juta tadi.

Dengan sistem bunga efektif ini, di awal masa angsuran, alokasi /porsi pembayaran bunga biasanya jauh lebih besar ketimbang di masa selanjutnya. Semakin lama masa angsuran, semakin besar pula porsi cicilan utang pokok.

Bagi debitur KPR, sistem bunga efektif kalau dilihat secara keseluruhan bisa menguntungkan dibandingkan sistem bunga flat. Pasalnya, total harga yang harus dibayarkan ke bank bisa lebih murah.

besar nilai angsuran (utang pokok plus bunga) tak tetap, turun-naik mengikuti tingkat bunga pasar.

3. Sistem Bunga Anuitas
Boleh dikatakan bahwa sistem/istilah bunga anuitas merupakan “saudara sedarah” dari sistem bunga efektif. Ya, Anda tepat: bisa dikatakan bahwa bunga anuitas merupakan modifikasi dari sistem /bunga efektif.

Mari kita sekarang mengupas hal tersebut. Dalam bunga anuitas, besar bunga yang mesti dibayar juga dihitung berdasarkan utang pokok yang tersisa—bukan berdasarkan utang pokok awal. Tak ubahnya bunga efektif.

Yang berbeda, dalam bunga anuitas, bank mengatur agar total jumlah angsuran utang pokok plus bunga, bisa sama selama beberapa waktu/periode.

Bila tingkat bunga pasar naik, otomatis tingkat bunga KPR yang disandangkan ke debitur turut naik. Dan perubahan itu berlaku selama beberapa waktu tertentu. Kenaikan tersebut tak bersifat seketika, namun baru berlaku di periode mendatang.

Hal itu berbeda dengan di sistem bunga efektif. Di sistem bunga efektif, kenaikan tingkat bunga KPR langsung diberlakukan di bulan berikutnya, tanpa menunggu habisnya satu periode.

4. Bunga Floating (Mengambang)
Bunga floating bukan merupakan sistem perhitungan bunga. Namun, merupakan sifat bunga yang ditetapkan kepada debitur KPR.

Dengan bunga floating, tingkat bunga yang dikenakan ke debitur tak tentu, berubah mengikuti tingkat bunga pasar. Bila kondisi ekonomi tengah apik dan bunga pasar rendah, bunga KPR bisa rendah—bisa di bawah 10%.

Sebaliknya, bila kondisi ekonomi tengah tak ramah dan bunga pasar naik, bunga KPR bisa pula naik—bisa di kisaran 14%; saat krisis ekonomi dahsyat di tahun 1997-an, tingkat bunga KPR  di atas 25%.

5. Bunga Tetap (Fixed)
Bunga tetap juga merupakan sifat bunga—bukan sistem perhitungan bunga. Dengan bunga tetap ini, tingkat bunga yang dikenakan ke debitur dipatok di angka tertentu. Nah, patokan tersebut lazim berlaku untuk jangka waktu tertentu.

Semisal, kini bank penerbit KPR banyak menawarkan tingkat bunga di bawah 10% yang bersifat tetap untuk masa satu tahun. Ada yang 7%-an, ada pula yang 9%-an.

Dengan pemakaian bunga tetap ini, debitur KPR tentu diuntungkan. Maklum, biasanya, bunga tetap tersebut dipancang lebih rendah ketimbang bunga pasar.

Daftar Pustaka :

Welcome to chl’s world.2011.konsep ekonomi teknik 18/02/2011. http://ayukwardani.wordpress.com/2011/02/19/konsep-ekonomi-teknik-18022011

Quranic Studies.2011.time value of money VS economic value of time. http://muhsinhar.staff.umy.ac.id/?p=1508

Wikipedia.2011.suku bunga. http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_bunga

Belajar Ekonomi.2009.bunga sederhana dan bunga majemuk. http://blogdeta.blogspot.com/2009/03/bunga-sederhana-dan-bunga-majemuk.html

Scribd..matematika keuangan dan ekonomi. http://www.scribd.com/doc/13771014/Matematika-Keuangan-ANUITAS-BIASA-Indra-Maipita

Putro Haryono..ekonomi teknik.http://haryono_putro.staff.gunadarma.ac.id/

Sahabat Property.2010.Macam-macam bunga dalam KPR.http://www.sahabatproperty.com/index.php?option=com_content&view=article&id=66:macam-macam-bunga-dalam-kpr&catid=37:info-kpr&Itemid=28



TAHAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Ekonomi Teknik

Analisis ekonomi dalam ekonomi teknik sangat berhubungan erat dengan masalah pengambilan keputusan. Itu di karenakan suatu pengambilan keputusan terjadi bila terdapat sedikitnya 2 alternatif yang harus di pilih salah satunya. Menurut de garmo, et al. (1984), bila tidak terdapat adanya alternative (hanya ada satu pilihan), maka tidak perlu di lakukan analisis ekonomi. Jadi jelas antara analisis ekonomi dengan proses pengambilan keputusan terdapat hubungan yang erat.
Menurut Newman (1988), proses pengambilan keputusan yang rasional biasanya terdiri dari 8 langkah, yaitu:
Pengenalan / identifikasi masalah
Pendenifikasi tujuan
Pengunpulan data yang di perlukan
Identifikasi altenatif yang mungkin / layak
Pemilihan kreteria untuk menentukan alternative terbaik
Penentuan hubungan antara tujuan, alternative, data & criteria è membuat model.
Memprediksi hasil dari setiap alternative
Memilih alternative terbaik untuk mencapai tujuan

1.    Pengenalan / Identifikasi masalah
Langkah pertama dalam pengabilan keputusan adalah mengenali masalah yang ada. Suatu masalah timbul apabila ada perbedaan antara keinginan yang di tetapkan dengan keadaan yang sesungguhnya terjadi. Adanya perbedaan ini tidak menjamin bahwa seseorabg akan langsung membuat keputusan untuk menyelesaikan masalah. Pertama, yang harus kita lakukan yaitu mengetahui adanya perbedaan. Kita harus mengetahui adanya masalah sebelum mulai mencari pemecahan masalah. Kedua, menyadari adanya perbedaan antara keinginana yana di tetapkan dan kenyataan yang sesungguhnya tidaklah cukup untuk memulai pengambilan keputusan. Kita harus termotivsi untunk mengurangi perbedaan tersebut. Ketiga, selain hal-hal tersebut kita juga harus memiliki peengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan sumbe-sumber daya untuk menyelesaikan masalah tersebut.

2.  Pendefinisi tujuan
Setelah langkah pertama kita temukan, dilanjutkan dengan melakukan pendenifisi tujuan dari keputusan yang akan kita ambil nanti. Ada beberapa tujuan diantaranya :
Eksplorasi (exploration), berkaitan dengan upaya untuk menentukan apakah suatu fenomena ada atau tidak.
Deskripsi (description), berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau membedakannya dgn fenomena yang lain
Prediksi (prediction), berupaya mengidentifikasi hubungan (keterkaitan) yang memungkinkan kita berspekulasi (menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y).
Eksplanasi (explanation), mengkaji hubungan sebab-akibat diantara dua fenomena atau lebih.
Aksi (action), dapat meneruskan salah satu tujuan di atas dengan penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak sesuatu.
Setelah kita mengetahui jenis tujuan apa yang kita anbil nanti berupa sebuah keputusan, mulailah menbuat beberapa keputusan dan menyeleksi keputusan yang mana yang sesuai dari tujuan di atas.

3. Mengumpulkan data yang di perlukan
Setelah langkah ke 2 dilakukan selanjutnya adalah mulai mengumpukan data yang di perlukan agar bisa memperoleh alternative keputusan yang di nginkan.

4. Identifikasi alternative yang mungkin / layak
Mulai mengumpulkan semua alternative yang mungkin bisa di ambil keputusan sebanyak mungkin.

5. Pemilihan kreteria untuk menentukan alternative terbaik dan Penentuan hubungan antara tujuan, alternative, data & criteria è membuat model

Dari sekian identifikasi alternative yang mungkin dan layak, rumuskan alternative yang paling berhubungan antara tujuan data dan criteria yang di inginkan. Itulah yang akan mejadi alternative dari permasalahan yang akan menjadi sebuah keputusan.

6.    Memprediksi hasil dari setiap alternative dan Memilih alternative terbaik untuk mencapai              tujuan
Setelah memilih alternative yang. paling mendekati dari tujuan hal yang selanjutnya di lakukan adalah mulai memprediksi dari setiap altenatif yang di pilih. Apakah nanti akan sesuai dengan tujuan yang di inginkan. Dalam prose ini sangat di perlukan perhitungan yang akurat dari segala sisi agar tidak menimbulkan kesalahan di kemudian harinya.
Dari hasil prediksi inilah yang akan menunjukan manakah alternative yang baik untuk di buat sebagai keputusan dari masalah yang ada.
Berikut ini adalah contoh pengambilan keputusan bidang keteknikan,
Sebuah bagian mesin diproduksi dengan biaya untuk bahan 40sen dan biaya tenaga kerja 15sen per-satuannya. Investasi sebesar $500,000.00 di butuhkan untuk peralatan. Pesanan yang ada untuk memproduksi sebanyak 3 juta satuan barang tersebut. Pada pertengahan penyelesaian pesanan, sebuah metoda baru dapat di terapkan untuk memproduksi barang tersebut yang akan menurunkan baya untuk bahan menjadi 34sen dan biaya tenaga kerja 10sen persatuannya, seta dibutuhkan tambahan $100,000.000 untuk peralatan. Biaya-biaya lain di perkirakan 250% adri biaya tenaga kerja, akankah perubahan metoda tersebut menguntungkan ?
Penyelesaian:
Alternatif A : tetap dengan metode lama
Biaya bahan                1,500,000.00 x 0.4      = $600,000.00
Biaya tenaga kerja      1,500.000.00 x 0.15    = $225,000.00
Biaya lain-lain              2.5 x biaya tenaga kerja         = $562.000.00
Biaya total intuk sisa 1,5000,ooo.oo satuan barang   = $1,387,500.00
Sumber : elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/…/bab1_pendahuluan.pdf