Sabtu, 28 April 2012

Kepemimpinan


PENGERTIAN  PEMIMPIN

Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai tujuannya  jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama

Teori Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu:pemimpin sebagai subjek, dan. yang dipimpin sebagai objek.Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur,menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyaitanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilanaktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidakmudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalammenjalankan ke-pemimpinannya.Mitos-mitos PemimpinMitos pemimpin adalah pandangan-pandangan atau keyakinan-keyakinanmasyarakat yang dilekatkan kepada gambaran seorang pemimpin. Mitos inidisadari atau tidak mempengaruhi pengembangan pemimpin dalam organisasi.Ada 3 (tiga) mitos yang berkembang di masyarakat, yaitu mitos theBirthright, the For All - Seasons , dan the Intensity. Mitos the Birthrightberpandangan bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dihasilkan (dididik). Mitosini berbahaya bagi perkembangan regenerasi pemimpin karena yang dipandangpantas menjadi pemimpin adalah orang yang memang dari sananya dilahirkansebagai pemimpin, sehingga yang bukan dilahirkan sebagai pemimpin tidakmemiliki kesempatan menjadi pemimpin Mitos the For All - Seasons berpandangan bahwa sekali orang itu menjadipemimpin selamanya dia akan menjadi pemimpin yang berhasil. Padakenyataannya keberhasilan seorang pemimpin pada satu situasi dan kondisi tertentu belum tentu sama dengan situasi dan kondisi lainnya. Mitos theIntensity berpandangan bahwa seorang pemimpin harus bisa bersikap tegasdan galak karena pekerja itu pada dasarnya baru akan bekerja jika didorongdengan cara yang keras. Pada kenyataannya kekerasan mempengaruhipeningkatan produktivitas kerja hanya pada awal-awalnya saja, produktivitas eterusnya tidak bisa dijamin. Kekerasan pada kenyataannya justru dapatmenumbuhkan keterpaksaan yang akan dapat menurunkan produktivitas kerja.


Teori-teori dalam Kepemimpinan Kegiatan manusia secara bersama-sama selalu membutuhkan kepemimpinan.Untuk berbagai usaha dan kegiatannya diperlukan upaya yang terencana dan sistematis dalam melatih dan mempersiapkan pemimpin baru. Oleh karena itu,banyak studi dan penelitian dilakukan orang untuk mempelajari masalah pemimpin dan kepemimpinan yang menghasilkan berbagai teori tentangkepemimpinan.Teori kepemimpinan merupakan penggeneralisasian suatu seri perilakupemimpin dan konsep-konsep kepemimpinannya, dengan menonjolkan latarbelakang historis, sebab-sebab timbulnya kepemimpinan, persyaratanpemimpin, sifat utama pemimpin, tugas pokok dan fungsinya serta etikaprofesi kepemimpinan (Kartini Kartono, 1994: 27).

Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasandan interpretasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan mengemukakanbeberapa segi antara lain :Latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinanKepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban manusia. Pemimpin dankepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap masa.Sebab-sebab munculnya pemimpinAda beberapa sebab seseorang menjadi pemimpin, antara lain:a.Seseorang ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin.Seseorang menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan sertadidorong oleh kemauan sendirib.Seseorang menjadi pemimpin bila sejak lahir ia memiliki bakatkepemimpinan kemudian dikembangkan melalui pendidikan dan pengalamanserta sesuai dengan tuntutan lingkunganSyarat-syarat kepemimpinanKonsepsi mengenai persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengankekuasaan, kewibawaan, dan kemampuan



Teori-teori dalam Kepemimpinan1. Teori SifatTeori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpinditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu.Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorangpemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin.Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang denganberbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya. Ciri-ciri ideal yang perludimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah:- pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas,obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan;- sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi,keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif;- kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik,dan berkomunikasi secara efektif. Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.



Teori Perilaku

Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorangindividu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arahpencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:a. konsiderasi dan struktur inisiasi Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memilikiciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan,menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan sertamemperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pulakecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi. berorientasi kepada bawahan dan produksi perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasankebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan danperilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi padaproduksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan,pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaiantujuan.Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continuum padadasarnya ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan.Sedangkan berdasarkan model grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpindapat diukur melalui dua dimensi yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas danterhadap bawahan/hubungan kerja.Kecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskandari masalah fungsi dan gaya kepemimpinan (JAF.Stoner, 1978:442-443)

Teori Situasional Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh cirikepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutansituasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi denganmemperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P.Siagian (1994:129) adalah* Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas:

* Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan.
* Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan.
* Norma yang dianut kelompok.
* Rentang kendali.
* Ancaman dari luar organisasi.
* Tingkat stress.
* Iklim yang terdapat dalam organisasi.

Efektivitas kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan “membaca”situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar cocokdengan dan mampu memenuhi tuntutan situasi tersebut. Penyesuaian gayakepemimpinan dimaksud adalah kemampuan menentukan ciri kepemimpinandan perilaku tertentu karena tuntutan situasi tertentu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar