A. Pengertian Bunga
Bunga (interest) dapat dimengerti sebagai uang yang
dibayarkan/diterima atas penggunaan sejumlah pinjaman atau sejumlah uang yang
disimpan. Dalam pengertian yang lebih luas bunga dapat dianggap sebagai uang
yang diperoleh dari investasi sejumlah modal tertentu.
Menurut bahasa interest atau
bunga adalah uang yang dikenakan atau dibayar atas penggunaan uang, sedangkan
usury adalah pekerjaan meminjamkan uang dengan mengenakan bunga yang tinggi.
Misalnya, Tuan A meminjamkan
uang Rp 1.000.000,- dalam tempo pelunasan 6 bulan, pada saat mengembalikan Tuan
A menetapkan tambahan pembayaran sebesar Rp 100.000,-. Tambahan pembayaran Rp
100.000,- disebut sebagai interest atau bunga.
Definisi interest menurut
Samuel G. Kling, dalam The Legal Encylopedia for Home and Business, 1960, 246
(IBI,36), “Interest is compensation for the use of money which due.”
Menurut Oxford English
Dictionary, 1989, 109 (IBI, 37) mendefinisikan,“Interest is money paid for
the use of money lent (the principal), or for forbearance of a debt, according
to a fixed ratio (rafe per cent)”.
Usury didefinisikan dalam
Oxford English Dictionary, 1989,365 (IBI,37) adalah “The fact or
practice of lending money at interest, especially in later use, the practice of
charging, taking or contracting to receive, exessive or illegal rate of
interest for money on loan.”
Menurut Cardinal de Lugo
(1593-1623), mendefinisikan, “Usury is gain immediately arising as an
obligation from a loan of mutuum if gain doesn not arise from mutuum but from
purchase and sale, however unjust, it is not usury, and likewese if it is not
paid as an obligation due but from goodwill, gratitude, or friendship, it is
not usury”.
Dari beberapa definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa interest dan usury merupakan dua konsep yang
serupa, yaitu keuntungan yang diharapkan oleh pemberi pinjaman atas peminjaman
uang atau barang (mutuum), yang sebenarnya barang atau uang tersebut apabila
tidak ada unsur tenaga kerja tidak akan menghasilkan apa-apa.
Usury muncul akibat proses
peminjaman dan bukan akibat jual beli, dengan kata lain tambahan dari harga
pokok dalam jual beli bukanlah usury atau interest, tetapi laba atau
keuntungan.
B. Macam –Macam Bunga Bank
Menurut Lipsey, Ragan, dan
Courant (1997 : 99-100) suku bunga dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu suku
bunga nominal dan suku bunga riil.
v Pada
suku bunga nominal menjelaskan bahwa jumlah uang yang dibayarkan harus sesuai
dengan jumlah uang yang dipinjamnya.
v
Sedangkan pada suku bunga riil menjelaskan bahwa selisih antara suku bunga
nominal dengan laju invlasi, dimana suku bunga riil lebih menekankan pada rasio
daya beli uang yang dibayarkan kembali terhadap daya beli uang yang dipinjam.
Suku Bunga Nominal
Suku bunga nominal adalah
suku bunga yang biasa kita lihat bank atau media cetak. Misalnya perusahaan
meminjam uang dari bank sebesar $100.000 selama setahun pada suku bunga nominal
10%, maka pada akhir tahun perusahaan harus mengembalikan pinjaman tersebut
sebesar $110.000 (yaitu $100.000 x 10%).
Suku bunga nominal cenderung naik seiring dengan angka inflasi. Jika, misalnya,
bank memberlakukan suku bunga 10% pada ekspektasi inflasi selama satu tahun ke
depan adalah 0%, maka bank mungkin akan memberlakukan suku bunga 13% jika
ekspektasi inflasinya adalah 3%.
Suku Bunga Riil
Suku Bunga Riil adalah suku
bunga setelah dikurangi dengan inflasi, (atau suku bunga riil = suku bunga
nominal – ekspektasi inflasi). Misalnya pada contoh diatas inflasi yang
diantisipasi adalah sebesar 3% dan suku bunga nominal naik menjadi 13%, maka
suku bunga riil sebenarnya tidak berubah (yaitu 13% – 3%).
Suku bunga riil sangat penting dipertimbangkan. Bagi orang yang menabung uang
di bank, misalnya, dengan tingkat suku bunga 5% dan inflasi tahun tersebut
ternyata sebesar 4%, maka suku bunga riil yang ia peroleh hanyalah sebesar 1%.
Hal ini dikarenakan inflasi yang terjadi selama ia menabung uang telah
mengurangi nilai keuntungan (bunga) yang diperoleh.
Sementara bagi orang yang meminjam uang dari bank, jika suku bunga pinjaman
sebesar 12% dan tingkat inflasi sebesar 5%, maka suku bunga riil yang harus
dibayar hanyalah 8%. Ini dikarenakan harga barang dan jasa (termasuk pendapatan
si peminjam) rata-rata naik sebesar 5%, sehingga biaya atas pinjaman (cost of
capital) hanya tinggal 8%.
JENIS BUNGA DALAM PEMAJEMUKAN :
Bunga Sederhana
Adalah bunga yang dibayarkan hanya pada pinjaman
atau investasi pokok saja.
Jumlah uang dari bunga sederhana merupakan
fungsi dari variabel-variabel :
- Pinjaman pokok
- Tingkat bunga per tahun
- Lamanya waktu pinjaman
Untuk menghitung bunga sederhana :
Si = Po (i)(n)
Dimana :
Si = jumlah bunga sederhana
Po =pinjaman atau tabungan pokok
i = tingkat bunga
n = jangka waktu
Bunga Majemuk
Merupakan bunga yang dibayarkan dari hasil
pinjaman (investasi) ditambahkan terhadap pinjaman pokok secara berkala,
sehingga bunga yang dihasilkan dari pokok pinjaman dibungakan lagi
bersama-sama.
Untuk menghitung bunga Majemuk
FVn = P(1+i) atau FVn = Po (FVIFi,n)
Dimana :
FVn = Future Value tahun ke-n
FVIFi,n = Future Value Interest Factor (Nilai
majemuk dengan tingkat bunga i% untuk n periode)
Present Value
Merupakan besarnya jumlah uang pada awal periode
yang diperhitungkan atas dasar tingkat bunga tertentu dari suatu jumlah uang
yang baru akan diterima atau dibayarkan beberapa periode kemudian.
Untuk menghitung bunga PV
PVo = Po = FVn / (1+i)
PO = FVn 1/(1+i)
Annuity
Adalah suatu rangkaian pembayaran uang dalam
jumlah yang sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu.
JENIS ANNUITY
Ø Ordinary Annuity
Merupakan anuitas dari suatu pembayaran yang
dilakukan pada akhir periode.
Ø Annuity Due
Merupakan anuitas dari suatu pembayaran yang
dilakukan pada awal periode.
Pengertian Suku Bunga (Interest rate)
Perubahan tingkat suku bunga akan berdampak pada
perubahan jumlah investasi di suatu negara, baik yang berasal dari investor
domestik maupun dari investor asing, khususnya pada jenis invesatsi portfolio
yang umunya berjangka pendek. Perubahan tingkat suku bunga ini akan berpengaruh
pada perubahan jumlah permintaan dan penawaran di pasar uang domestik. Apabila
dalam suatu negara terjadi peningkatan aliran modal masuk (capital inflows) di
luar negeri, hal ini menyebabkan terjadinya perubahan nilai tukar mata uang
negara tersebut terhadap mata uang asing di pasar valuta asing (dalam Madura,
2000, p. 101).
Adapun pengertian suku bunga (interest rate)
(dalam Samuelson dan Nordaus, 1992, p.500 ):
a. Interest adalah pembayaran yang dilakukan
atas penggunaan sejumlah uang.
b. Interest rate adalah jumlah interest yang
dibayarkan per unit waktu atau orang harus membayar untuk kesempatan meminjam
uang.
c. Karakteristik pinjaman dari tingkat suku
bunga yang berbeda dapat dilihat dari :
1. Term or maturity
Merupakan jangka waktu atau jatuh tempo, dimana
mereka harus membayarnya.
2. Risk
Beberapa pinjaman pada umumnya tidak beresiko,
sementara yang lain mengandung tingkat inflasi spekulasi yang tinggi.
3. Liquidity
Aktiva dikatakan likuid apabila dapat diubah
dalam bentuk tunai (cash) secara cepat dan dengan kerugian nilai yang sedikit
pula.
4. Administrative costs.
Biaya administrasi yang dibebankan pada para
peminjam atas kelalaian dan urusan administrasi.
d. Suku bunga diskonto adalah tingkat suku bunga
yang dibayar oleh Bank-bank umum apabila meminjam uang dari Bank Sentral.
Menurut Weston dan Copeland (1998, p. 184), suku bunga dalam keseimbangan suatu
pasar merupakan harga suatu waktu, dimana harga tersebut adalah hasil
pengembalian yang menyamakan pinjaman dan pemberian pinjaman dalam kegiatan
ekonomi. Suatu tingkat suku bunga akan cenderung naik apabila jumlah uang lebih
sedikit dan permintaan terhadap uang lebih banyak. Begitu pula sebaliknya,
tingkat suku akan cenderung turun apabila jumlah uang lebih banyak/besar dan
permintaan terhadap uang lebih sedikit.
Sedangkan teori paritas suku bunga merupakan
salah satu teori yang penting mengenai penentuan tingkat bunga dalam sistem
devisa bebas. Teori ini pada dasarnya bahwa tingkat bunga di suatu negara akan
cenderung sama dengan tingkat bunga di negara lain, setelah diperhitungkan
perkiraan laju depresiasi mata uang suatu negara dengan negara lain.
Berdasarkan Shapiro ( 1994, p. 164 ) bahwa yang dimaksud dengan Interest Parity
adalah suatu kondisi di mana perbedaan tingkat suku bunga sama dengan perbedaan
forward di pasar yang efisien dengan asumsi tidak ada biaya transaksi (no
transaction cost).
Tipe-tipe Suku Bunga
Ada 2 tipe suku bunga, yaitu :
1. Real interest rate
Koreksi atas tingkat inflsi dan didefinisikan sebagai nominal interest rate
dikurangi dengan tingkat inflasi.
Real rate = Nominal rate – Rate of inflation
2. Nominal interest rate.
Tingkat suku bunga yang biasanya tertera di rekening koran dimana mereka
memberikan tingkat pengembalian untuk setiap investasi yang dilakukan.
Peran Suku Bunga dalam Perekonomian
Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberi keuntungan
kepada para pengusaha. Para pengusaha akan melaksanakan investasi yang mereka
rencanakan hanya apabila tingkat pengembalian modal yang mereka peroleh
melebihi tingkat bunga. Dengan demikian besarnya investasi dalam suatu jangka
waktu tertentu adalah sama dengan nilai dari seluruh investasi yang tingkat
pengembalian modalnya adalah lebih besar atau sama dengan tingkat bunga.
Apabila tingkat bunga menjadi lebih rendah, lebih banyak usaha yang mempunyai
tingkat pengembalian modal yang lebih tinggi daripada tingkat suku bunga.
Semakin rendah tingkat bunga yang harus dibayar para pengusaha, semakin banyak
usaha yang dapat dilakukan para pengusaha. Semakin rendah tingkat bunga semakin
banyak investasi yang dilakukan para pengusaha (Sukirno, 1998).
referensi :
http://www.koperasisyariah.com/pengertian-bunga/
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/tingkat-suku-bunga-interest-rate.html
http://blogdeta.blogspot.com/2009/03/bunga-sederhana-dan-bunga-majemuk.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar